Pelemahan lebih lanjut kemungkinan besar terjadi di bawah SMA 200-hari

oleh
  • EUR/USD melambung tajam melewati batas 1,0400 pada hari Senin.
  • Dolar AS berada di bawah tekanan jual yang kuat pada Hari Pelantikan.
  • Investor harus mengikuti dengan cermat pengumuman Trump awal pekan ini.

Euro (EUR) melanjutkan pemulihannya terhadap Dolar AS (USD) pada hari Senin, naik sebentar di atas level 1,0400 karena Greenback masih berada di bawah tekanan berat.

Memang benar, Indeks Dolar AS (DXY) kesulitan dalam menanggapi sentimen risiko secara luas karena investor menilai pesan Presiden Trump pada Hari Pelantikan.

Perlu dicatat bahwa Greenback kehilangan momentum minggu lalu menyusul data AS yang mengecewakan, sementara pernyataan dovish dari Gubernur FOMC Christopher Waller terus membebani USD karena ia mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga tambahan jika kondisi ekonomi memerlukannya. Pembalikan Greenback ini menyoroti meningkatnya ketidakpastian investor karena pasar menilai kembali kemungkinan perubahan kebijakan Federal Reserve (Fed) pada pertemuan tanggal 28-29 Januari mendatang.

Bank sentral adalah fokusnya

Kebijakan moneter terus mendorong dinamika pasar. Laporan Nonfarm Payrolls yang kuat pada bulan Desember (+256 ribu) telah mendorong para pedagang untuk mengkalibrasi ulang ekspektasi mereka terhadap tindakan Fed pada tahun 2025. Saat ini, sebagian besar memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin atau tidak ada perubahan sama sekali.

Pada bulan Desember, The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,25%–4,50%. Namun, hal ini mengisyaratkan pendekatan yang lebih hati-hati pada tahun 2025 menyusul kekhawatiran mengenai berlanjutnya inflasi. Ketua Fed Jerome Powell menegaskan komitmen bank sentral terhadap target inflasi 2%, mengakui bahwa inflasi pada tahun 2024 melebihi ekspektasi. Powell menekankan pentingnya kehati-hatian, dengan menunjukkan bahwa meskipun pasar tenaga kerja secara bertahap melemah, The Fed harus menjaga keseimbangan antara stabilitas harga dan lapangan kerja penuh.

Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan melanjutkan strategi penurunan suku bunganya, meskipun inflasi di zona euro meningkat pada bulan Desember. ECB tetap fokus untuk mendukung pertumbuhan, khususnya di Jerman, sambil mengatasi risiko ketidakstabilan politik. Wakil Presiden ECB Luis de Guindos baru-baru ini menekankan bahwa penurunan suku bunga lebih lanjut akan bergantung pada pelonggaran inflasi seperti yang diproyeksikan, meskipun ia juga memperingatkan ketidakpastian yang berasal dari ketegangan perdagangan global, perubahan kebijakan fiskal, dan risiko geopolitik.

Kebijakan perdagangan dan dampaknya

Ketidakpastian mengenai tarif perdagangan yang diusulkan oleh Presiden terpilih Trump juga tampak besar. Jika diterapkan, tarif ini dapat memicu inflasi di AS, sehingga berpotensi memaksa The Fed untuk mempertahankan sikap moneter yang lebih agresif. Skenario ini dapat semakin memperkuat USD dan menambah tekanan pada pasangan EUR/USD.

Peristiwa penting untuk disaksikan

Ke depan, pelaku pasar akan fokus pada pengukur sentimen di Jerman dan blok euro, serta IMP Manufaktur dan Jasa tingkat lanjut.

Ikhtisar teknis untuk EUR/USD

EUR/USD masih berada di bawah tekanan, dengan level support utama di 1,0176 (terendah tahun ini pada 13 Januari) dan level paritas di 1,0000. Untuk sisi atas, resistennya terletak di 1,0436 (tertinggi 6 Januari 2025), 1,0486 (SMA 55-hari) dan 1,0629 (tertinggi Desember).

Tren menurun yang lebih luas kemungkinan akan berlanjut selama pasangan ini masih berada di bawah SMA 200-hari di 1,0775. Dalam jangka pendek, resistensi sementara terletak di 1,0434 dan 1,0534, sedangkan support dapat ditemukan di 1,0176, 0,9935 dan 0,9730. Indikator momentum beragam, dengan RSI memantul mendekati 51, menunjukkan adanya peningkatan momentum, sementara ADX turun ke sekitar 31 poin untuk menyusutkan kekuatan tren saat ini.

Grafik harian EUR/USD

Pandangan: EUR/USD menghadapi tantangan berat

Pasangan mata uang EUR/USD terus berjuang di bawah tekanan kuatnya Dolar AS, perbedaan kebijakan moneter antara The Fed dan ECB, serta ketidakpastian ekonomi dan politik yang sedang berlangsung. Ketika pertumbuhan zona euro—khususnya di Jerman—tertantang, euro masih berada di bawah tekanan. Meskipun pemulihan jangka pendek mungkin terjadi, pasangan ini kemungkinan akan kesulitan untuk memperoleh kenaikan berkelanjutan di lingkungan yang penuh tantangan saat ini.

No More Posts Available.

No more pages to load.