Sektor manufaktur memberikan kontribusi kurang dari 20% terhadap perekonomian Jepang. Namun demikian, membaiknya latar belakang makroekonomi dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan belanja. Bank of Japan menargetkan kenaikan upah baru-baru ini untuk merangsang belanja konsumen dan inflasi yang didorong oleh permintaan.
Meningkatnya tekanan inflasi memungkinkan Bank of Japan untuk memulai diskusi mengenai kenaikan suku bunga.
Selain data, investor harus memperhatikan pernyataan Bank Sentral Jepang dan pemerintah Jepang. Pandangan BoJ mengenai dampak pelemahan Yen terhadap inflasi, konsumsi dan kebijakan moneter harus dipertimbangkan. Setelah mundur dari 160, pergerakan USD/JPY melewati level 158 dapat memaksa pemerintah untuk kembali mengeluarkan ancaman intervensi.
Kalender Ekonomi AS: Lowongan Kerja ADP, JOLTs, dan The Fed
Di sesi Rabu ini, nonfarm payrolls ADP AS dan Lowongan Pekerjaan JOLT akan menarik perhatian investor. Lingkungan pasar tenaga kerja yang lebih lemah dapat memperlambat pertumbuhan upah dan mengurangi pendapatan yang dapat dibelanjakan. Konsumen dapat meresponsnya dengan membatasi pengeluaran untuk barang-barang yang tidak penting, sehingga mengurangi inflasi yang didorong oleh permintaan.
Prospek inflasi yang lebih lemah dapat meningkatkan taruhan investor terhadap penurunan suku bunga Fed pada bulan September.
Meskipun indikator ekonomi memerlukan pertimbangan, keputusan suku bunga FOMC dan konferensi pers adalah titik fokusnya. Indikator ekonomi AS baru-baru ini, termasuk inflasi dan biaya pekerjaan, mengurangi ekspektasi investor terhadap penurunan suku bunga di bulan September. Konferensi pers Ketua Fed Powell yang hawkish dapat semakin mendorong permintaan pembeli terhadap USD/JPY.