Dampak Kebijakan Moneter AS terhadap Emas
Data ekonomi AS terbaru, termasuk indeks harga PCE yang lebih hangat dari perkiraan sebesar 0,3% bulanan dan 2,7% tahunan untuk bulan Maret, telah memperkuat keyakinan bahwa Federal Reserve AS mungkin akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lama.
Dengan kemungkinan penurunan suku bunga ditunda hingga bulan September atau setelahnya, opportunity cost dari memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding) seperti emas akan meningkat.
Meskipun terjadi penurunan baru-baru ini, harga emas masih mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, didukung oleh kekhawatiran bahwa tingginya suku bunga yang berkepanjangan dapat merugikan pertumbuhan ekonomi global.
Dinamika Pasar dan Faktor Eksternal
Hingga sesi perdagangan terakhir, XAU/USD kesulitan untuk melanjutkan kenaikan moderatnya dari hari sebelumnya, dengan harga sedikit lebih rendah di awal minggu. Sentimen pasar yang lebih luas, yang dipengaruhi oleh kinerja ekuitas yang positif dan risiko geopolitik yang sedang berlangsung seperti konflik Rusia-Ukraina, terus membebani harga emas.
Selain itu, volatilitas dolar AS, yang mengalami pemulihan tajam terhadap Yen Jepang dan mundur dari posisi terendah dalam dua minggu, telah membebani emas karena berkorelasi terbalik dengan kekuatan dolar.
Peristiwa Ekonomi Mendatang dan Potensi Dampaknya
Investor kini menantikan indikator-indikator ekonomi utama yang dijadwalkan untuk dirilis, termasuk laporan Nonfarm Payrolls (NFP) AS, yang diperkirakan menunjukkan penambahan lapangan kerja sebesar 210.000 di bulan April.
